Liputan Rakyat Indonesia com Garut, Masyarakat Desa Tanjung Mulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, geram atas keterlambatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) yang sudah enam bulan tak kunjung diterima oleh warga miskin ekstrem. Tak hanya itu, insentif tetap (siltap) bagi perangkat desa seperti RT dan RW juga belum diberikan dalam kurun waktu yang sama.
Ketidakjelasan ini mendorong warga untuk menggelar aksi demonstrasi demi menuntut hak mereka. Seorang warga menegaskan, apabila pemerintah desa tetap diam dan mengabaikan tuntutan, mereka siap melakukan aksi besar-besaran bahkan menyegel kantor desa sebagai bentuk perlawanan.
Upaya klarifikasi telah dilakukan oleh media liputan Rakyat Indonesia dengan menghubungi Kepala Desa Ajat melalui berbagai saluran komunikasi, namun hingga kini belum ada tanggapan. Sekretaris Desa yang dihubungi melalui WhatsApp juga belum memberikan respons. Satu-satunya pihak yang memberikan keterangan adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tanjung Mulya, yang diwakili oleh Alo dan Uken. Mereka mengonfirmasi bahwa hingga kini BLT DD belum disalurkan dan bahkan BPD tidak memiliki data pasti mengenai jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang seharusnya mendapatkan bantuan tersebut.
Himbauan Tegas kepada Pihak Berwenang
Inspektorat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), serta Aparat Penegak Hukum (APH) **tidak boleh tinggal diam** atas permasalahan ini. Dana Desa adalah hak masyarakat dan harus dikelola dengan transparansi serta akuntabilitas tinggi. Penundaan yang berlarut-larut berpotensi merusak kepercayaan publik serta menimbulkan gejolak sosial yang lebih besar.
Jika tidak ada tindakan cepat dari pemerintah desa maupun instansi terkait, warga **tidak akan tinggal diam**. Aksi massa yang lebih besar dapat terjadi, mengancam stabilitas pemerintahan desa serta mencoreng citra pengelolaan Dana Desa secara keseluruhan. Pemerintah Desa Tanjung Mulya wajib segera merealisasikan bantuan BLT DD dan siltap RT/RW tanpa alasan yang bertele-teledemi mencegah eskalasi situasi yang lebih luas.( Hery arasid )